Pengaruh
Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN
Ada 4 pembahasan dalam materi Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN diantaranya adalah :
1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat
Faktor Alam.
2. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap
Perubahan Ruang.
3. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
4. Pengaruh Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan
Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang.
Konversi lahan ini meliputi
konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, dan lahan pemukiman.
Tetapi kita bahas materinya
satu persatu ya…
Pertemuan kali ini kita
bahas yang pertama dulu, anak-anak baca materinya bisa sambil santai-santai sambil
ngemil juga bisa, yang penting tetep serius dan kerjakan tugas yang ada okey…
1.
Perubahan Ruang
dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam.
Yang dikmaksud dengan perubahan akibat faktor alam
adalah adanya factor :
a.
iklim,
b.
geologi dan
c.
faktor sumber daya.
A.
Sebagian besar wilayah negara ASEAN dipengaruhi
oleh Iklim:
· Iklim matahari ( Iklim Sub Tropis, Iklim Tropis,
Iklim Dingin/Iklim kutub, Iklim Sedang),
· Muson/Musim ( Muson Timur menyebabkan musim kemarau
yang terjadi pada bulan April-Oktober di Indonesia dan Muson Barat menyebabkan
musim hujan pada bulan Oktober-Maret di Indonesia) dan
· Iklim Fisis (Iklim laut/maritime, Iklim dataran
tinggi, Iklim musim/muson, Iklim darat/kontinen dan Iklim Gunung)
B. Sedangkan pengaruh faktor Geologi adalah sebagian
besar wilayah negara ASEAN berada pada daerah tumbukan antar lempeng. Sehingga
wilayah ini rawan terjadinya bencana alam akibat tenaga endogen.
C. Faktor sumber daya ,tidak semua sumber daya alam
yang dibutuhkan suatu negara dimiliki oleh negara tersebut. Oleh karena itu
untuk memenuhi kebutuhannya diperlukan kerjasama antarnegara anggota ASEAN.
Faktor iklim
Perubahan ruang
dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN dipengaruhi faktor iklim, yaitu
iklim matahari, iklim muson, dan iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan
fisik suatu wilayah, seperti perairan laut, pegunungan dan dataran. Lokasi
negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia
menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah
tahun sekali. Angin ini disebut angin muson timur dan angin muson barat ( Muson Timur menyebabkan
musim kemarau yang terjadi pada bulan April-Oktober di Indonesia dan Muson
Barat menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober-Maret di Indonesia). Iklim yang
dipengaruhi tiupan angin muson disebut iklim muson.
Berdasarkan
kondisi iklim matahari, muson atau fisis, hampir seluruh negara ASEAN memiliki
kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini membuat negara-negara di ASEAN
ini bekerja sama atau bahu membahu untuk saling membantu.
Negara-negara
ASEAN kadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, akibat perubahan
pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global.
Perubahan iklim
memicu terjadinya bencana alam klimatik,
yaitu bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim seperti angin
dan hujan. Contoh dari bencana alam klimatik adalah badai,
banjir, banjir bandang, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, dan angin puting
beliung. Dua bencana
alam klimatologis yang sering terjadi di Indonesia, yaitu banjir dan kebakaran
hutan.
Sebagai upaya
menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama
antarnegara anggotanya. Contoh kerja sama ASEAN menanggulangi bencana klimatik
adalah
· Saat kebakaran hutan hebat di Sumatera pada
2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman pesawat
pemadam kebakaran.
· Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain
membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan pada 2014.
Faktor geologi
Berdasarkan faktor geologi, seperti kondisi tanah dan batuan
penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng.
Lempeng di wilayah negara-negara ASEAN antara lain Lempeng
India-Australia, Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng Eurasia), Lempeng
Filipina dan Lempeng Pasifik.
Tumbukan lempeng identik dengan kemunculan
gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara ASEAN dikenal dengan
Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana geologis seperti gempa bumi, tanah longsor
Bila tumbukan lempeng terjadi di laut atau
memengaruhi pergerakan gelombang laut, gempa bumi dapat menimbulkan bencana
tsunami. Sekitar empat dari 11 negara ASEAN, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand dan Myanmar, pernah mengalami gempa yang memakan banyak
korban jiwa. Sebagian besar korban akibat tsunami yang terjadi setelah gempa.
Korban tsunami yang menggemparkan dunia terjadi di Indonesia, yaitu tsunami di
Aceh pada 2006. Negara-negara ASEAN sebagai organisasi atau negara-negara
tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa
kebutuhan pokok, fasiitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan
dalam masa pemulihan.
Faktor ketersediaan sumber daya alam
Persebaran sumber daya alam di Asia Tenggara tidak merata bahkan
terdapat negara yang tidak memiliki sumber daya alam yaitu negara Singapura. Setiap
jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan
masyarakat. Wilayah Singapura sangat sempit sehingga sumber daya alam barang
tambang terbatas, tetapi menguasai perdagangan dan industri.
Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah
mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan
pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan
volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing.
Barang tambang negara-negara ASEAN antara lain:
1.
Indonesia: minyak bumi, batu bara, timah, emas,
perak
2.
Malaysia: bijih timah, bauksit, bijih besi,
minyak bumi
3.
Filipina: tembaga, nikel, emas, timber, seng,
kobalt
4.
Thailand: timah, mangan
5.
Brunei Darussalam: minyak bumi dan gas alam
6.
Vietnam: batu bara, besi, timah, emas,
antimony, krom, fosfat
7.
Laos: timah, briket batu bara, besi, temabaga,
emas, gbis, belerang
8.
Myanmar: timbal, seng, perak, timah, minyak
bumi, amngan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok
9. Kamboja: bijih besi, batu bara, tembaga,
fosfat, emas
Kegunaan barang
tambang yang terdaat dinegara-negara ASEAN
· Fosfat berguna sebagai bahan industri
pembuatan pupuk, festisida, korek api, odol dan deterjen
· Belerang berguna sebagai bahan
industri kimia, pupuk, korek api, dan obat-obatan.
· Mangan berguna sebagai bahan
pembuatan batu baterai.
· Tungsten berguna sebagai alat-alat
pengukur ketepatan (presisi), dan filamen (benang tips) dalam bola lampu.
· Krom berguna dalam pembuatan bahan
kimia seperti pewarna kain dan pigmen, pengawet kayu, penyamakan, dll.
· Minyak bumi berguna sebagai bahan
bakar industri, transportasi, dan rumah tangga.
· Gas alam berguna sebagai bahan bakar
industri, transportasi, dan rumah tangga.
· Timah berguna sebagai pembuatan
kaleng, pelapis besi, pembungkus permen dan coklat.
· Bauksit berguna sebagai pembauatan
badan pesawat, peralatan dapur dan kapal.
· Batu bara berguna sebagai bahan bakar
pada pembangkit listrik tenaga uap, industri, transportasi, dan peleburan biji
logam.
Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Di negara-negara ASEAN terdapat sumber daya alam hayati dan nonhayati lain. Sumber daya alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN adalah hutan dan laut. Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura. Indonesia memiliki hutan paling luas di antara negara ASEAN yang lain. Tetapi laju kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Perairan laut di kawasan negara-negara ASEAN banyak dieksplorasi untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Contoh eksplorasi perairan laut sebagai sumber daya alam adalah perikanan, mutiara, rumput laut, barang tambang, dan tempat wisata. Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Maka, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini adalah bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setalah membaca materi diatas, saatnya kalian mengerjakan soal,
semua jawaban ada pada penjelasan diatas, jadi pastikan kalian sudah membaca
seluruhnya ya..
Jawablah Pertanyaan dibawah ini!
1. Apa saja bencana yang ditimbulkan oleh fakor iklim…
2. Sebagai upaya
menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama
antarnegara anggotanya. Sebutkan 2 contoh kerja sama ASEAN dalam menanggulangi
bencana klimatik….
3. Bagaimana persebaran sumber daya alam di Asia Tenggara?
4. Apa kegunaan barang tambang yang terdapat di negara-negara ASEAN
berikut?
b.
Belerang (Laos)
c. Mangan
(Filipina)
d. Tungsten
(Myanmar)
e. Krom
(Vietnam)
f. Minyak
bumi (Indonesia)
i.
Bauksit (Malaysia)
5. Jenis barang hasil perairan laut apa yang menjadi sumber
pendapatan devisa negara-negara ASEAN?
Tulislah
jawaban pada buku tulis IPS, beri nama dan kelas, foto dan kirim lewat WA : 085655883860
SELAMAT
MENGERJAKAN SEMOGA MENDAATKAN HASIL YANG MEMUASKAN
Daftar
Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/191500269/perubahan-ruang-dan-interaksi-antarruang-akibat-faktor-alam?page=all.
https://shmadyweb.blogspot.com/2019/08/perubahan-ruang-akibat-faktor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar