Materi 6 IPS kelas 8 (26 Agustus 2020)


Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN

Ada 4 pembahasan dalam materi Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN diantaranya adalah :

1.        Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam.

2.        Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang.

3.     Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi

4.      Pengaruh Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang.

Konversi lahan ini meliputi konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, dan lahan pemukiman.


Tetapi kita bahas materinya satu persatu ya…

Pertemuan kali ini kita bahas yang pertama dulu, anak-anak baca materinya bisa sambil santai-santai sambil ngemil juga bisa, yang penting tetep serius dan kerjakan tugas yang ada okey…

 

1.     Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam.

Yang dikmaksud dengan perubahan akibat faktor alam adalah adanya factor :

a.      iklim,

b.      geologi dan

c.       faktor sumber daya.

 

A.        Sebagian besar wilayah negara ASEAN dipengaruhi oleh Iklim:

·      Iklim matahari ( Iklim Sub Tropis, Iklim Tropis, Iklim Dingin/Iklim kutub, Iklim Sedang),

·   Muson/Musim ( Muson Timur menyebabkan musim kemarau yang terjadi pada bulan April-Oktober di Indonesia dan Muson Barat menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober-Maret di Indonesia) dan

· Iklim Fisis (Iklim laut/maritime, Iklim dataran tinggi, Iklim musim/muson, Iklim darat/kontinen dan Iklim Gunung)

 

B.    Sedangkan pengaruh faktor Geologi adalah sebagian besar wilayah negara ASEAN berada pada daerah tumbukan antar lempeng. Sehingga wilayah ini rawan terjadinya bencana alam akibat tenaga endogen.

C.    Faktor sumber daya ,tidak semua sumber daya alam yang dibutuhkan suatu negara dimiliki oleh negara tersebut. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhannya diperlukan kerjasama antarnegara anggota ASEAN.

 

Faktor iklim 


Perubahan ruang dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN dipengaruhi faktor iklim, yaitu iklim matahari, iklim muson, dan iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti perairan laut, pegunungan dan dataran. Lokasi negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini disebut angin muson timur dan angin muson barat ( Muson Timur menyebabkan musim kemarau yang terjadi pada bulan April-Oktober di Indonesia dan Muson Barat menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober-Maret di Indonesia). Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson disebut iklim muson.

Berdasarkan kondisi iklim matahari, muson atau fisis, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini membuat negara-negara di ASEAN ini bekerja sama atau bahu membahu untuk saling membantu.

Negara-negara ASEAN kadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, akibat perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global.

Perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam klimatik, yaitu bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim seperti angin dan hujan. Contoh dari bencana alam klimatik adalah badai, banjir, banjir bandang, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, dan angin puting beliung. Dua bencana alam klimatologis yang sering terjadi di Indonesia, yaitu banjir dan kebakaran hutan.

Sebagai upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Contoh kerja sama ASEAN menanggulangi bencana klimatik adalah

·    Saat kebakaran hutan hebat di Sumatera pada 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman pesawat pemadam kebakaran.

·     Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan pada 2014. 

 

Faktor geologi 



bencana alam akibat faktor geologi

Berdasarkan faktor geologi, seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng. Lempeng di wilayah negara-negara ASEAN antara lain Lempeng India-Australia, Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng Eurasia), Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik.
Tumbukan lempeng identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara ASEAN dikenal dengan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana geologis seperti gempa bumi, tanah longsor

Bila tumbukan lempeng terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut, gempa bumi dapat menimbulkan bencana tsunami. Sekitar empat dari 11 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar, pernah mengalami gempa yang memakan banyak korban jiwa. Sebagian besar korban akibat tsunami yang terjadi setelah gempa. Korban tsunami yang menggemparkan dunia terjadi di Indonesia, yaitu tsunami di Aceh pada 2006. Negara-negara ASEAN sebagai organisasi atau negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasiitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.

 

Faktor ketersediaan sumber daya alam 

Persebaran sumber daya alam di Asia Tenggara tidak merata bahkan terdapat negara yang tidak memiliki sumber daya alam yaitu negara Singapura. Setiap jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan masyarakat. Wilayah Singapura sangat sempit sehingga sumber daya alam barang tambang terbatas, tetapi menguasai perdagangan dan industri.

Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing.

Barang tambang negara-negara ASEAN antara lain:

1.         Indonesia: minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak

2.         Malaysia: bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi

3.         Filipina: tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt

4.         Thailand: timah, mangan

5.         Brunei Darussalam: minyak bumi dan gas alam

6.         Vietnam: batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom, fosfat

7.         Laos: timah, briket batu bara, besi, temabaga, emas, gbis, belerang

8.         Myanmar: timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, amngan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok

9.        Kamboja: bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emas

 

Kegunaan barang tambang yang terdaat dinegara-negara ASEAN

·           Fosfat berguna sebagai bahan industri pembuatan pupuk, festisida, korek api, odol dan deterjen

·           Belerang berguna sebagai bahan industri kimia, pupuk, korek api, dan obat-obatan.

·           Mangan berguna sebagai bahan pembuatan batu baterai.

·           Tungsten berguna sebagai alat-alat pengukur ketepatan (presisi), dan filamen (benang tips) dalam bola lampu.

·           Krom berguna dalam pembuatan bahan kimia seperti pewarna kain dan pigmen, pengawet kayu, penyamakan, dll.

·           Minyak bumi berguna sebagai bahan bakar industri, transportasi, dan rumah tangga.

·           Gas alam berguna sebagai bahan bakar industri, transportasi, dan rumah tangga.

·           Timah berguna sebagai pembuatan kaleng, pelapis besi, pembungkus permen dan coklat.

·           Bauksit berguna sebagai pembauatan badan pesawat, peralatan dapur dan kapal.

·           Batu bara berguna sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap, industri, transportasi, dan peleburan biji logam.

 

Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Di negara-negara ASEAN terdapat sumber daya alam hayati dan nonhayati lain. Sumber daya alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN adalah hutan dan laut. Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura. Indonesia memiliki hutan paling luas di antara negara ASEAN yang lain. Tetapi laju kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Perairan laut di kawasan negara-negara ASEAN banyak dieksplorasi untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Contoh eksplorasi perairan laut sebagai sumber daya alam adalah perikanan, mutiara, rumput laut, barang tambang, dan tempat wisata. Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Maka, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini adalah bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



Setalah membaca materi diatas, saatnya kalian mengerjakan soal, semua jawaban ada pada penjelasan diatas, jadi pastikan kalian sudah membaca seluruhnya ya.. 

 

Jawablah Pertanyaan dibawah ini!

1.    Apa saja bencana yang ditimbulkan oleh fakor iklim…

2.    Sebagai upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Sebutkan 2 contoh kerja sama ASEAN dalam menanggulangi bencana klimatik….

3.    Bagaimana persebaran sumber daya alam di Asia Tenggara?

4.    Apa kegunaan barang tambang yang terdapat di negara-negara ASEAN berikut?

b. Belerang (Laos)

c. Mangan (Filipina)

d. Tungsten (Myanmar)

e. Krom (Vietnam)

f. Minyak bumi (Indonesia)

i. Bauksit (Malaysia)

5.    Jenis barang hasil perairan laut apa yang menjadi sumber pendapatan devisa negara-negara ASEAN?

 

Tulislah jawaban pada buku tulis IPS, beri nama dan kelas, foto dan kirim lewat WA : 085655883860

SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA MENDAATKAN HASIL YANG MEMUASKAN

 

Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/191500269/perubahan-ruang-dan-interaksi-antarruang-akibat-faktor-alam?page=all.

https://bobo.grid.id/read/081889945/bencana-alam-klimatologis-apa-saja-yang-termasuk-di-dalamnya?page=all

https://shmadyweb.blogspot.com/2019/08/perubahan-ruang-akibat-faktor.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar